07 April, 2009
Sinetron atau Sekolah?
Another day in my last year in highschool. Mungkin bener kata temen gw yang bilang anak kelas 3 SMA jaman sekarang udah kalang kabut nyari pasangan sebelum lulus,entah apa motifnya. Banyak yang bilang takut nyesel kalo nggak ketemu yang kayak "dia" di universitas nanti, ada juga yang bilang buat memotivasi diri trus jadi semangat belajar. Tapi realitanya, nyari pacar sama susahnya kayak masuk ke PTN, banyaak banget saingannya. Alasan nyari pacar buat nambah motivasipun makin gamasuk akal sejak sinetron telah meng-influence kehidupan sehari-hari. Intrik-intrik dan sandiwara yang kita pikir mustahil ada di kehidupan nyata ternyata tanpa gw sadari udah berlangsung tepat didepan mata gw, bahkan mungkin gw juga ambil bagian dari sinetron ini. Sikut-menyikut, salip-menyalip, tusuk-menusuk kelihatannya udah jadi kegiatan biasa bahkan sebuah rutinitas seperti kita makan tiap hari. Entah ini sekolah, sinetron, sekolah sinetron, atau bahkan sinetron sekolahan, yang pasti dunia sudah edan. Stress pra-UAN makin terlihat dengan makin banyak temen gw yang stress ditinggal cinta. Ternyata bener kata psikolog kemaren yang bilang kita harus bersyukur atas apa yang terjadi. Sekarang gw baru bisa bersyukur nggak ikutan kena sindrom sinetron dan gila karena cinta, paling nggak gw udah melewati fase gila yang sulit itu 4 bulan yang lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar